Raksasa teknologi global Yahoo mengumumkan akan memberhentikan lebih dari 20% dari total tenaga kerjanya. Pemutusan hubungan kerja atau PHK tersebut diyakini sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran divisi ad tech miliknya.
“Pemotongan itu akan mempengaruhi hampir 50% tenaga kerja teknologi periklanan Yahoo hingga akhir tahun, termasuk hampir 1.000 pekerja minggu ini,” kata manajemen Yahoo dalam pernyataannya kepada Reuters, Jumat (10/2).
Yahoo adalah perusahaan ekuitas swasta yang dimiliki oleh Apollo Global Management. Hal ini menjelaskan bahwa pengurangan jumlah karyawan akan memungkinkan perusahaan melakukan beberapa penyesuaian. Yahoo berencana untuk mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis periklanan intinya yang disebut DSP, atau platform sisi permintaan.
Manajemen lebih lanjut mengatakan bahwa pemotongan dilakukan karena banyak pengiklan yang mengurangi anggaran pemasaran mereka. Alasan yang muncul didasarkan pada respon terhadap tingginya tingkat inflasi dan ketidakpastian dampak resesi.
Pemotongan Yahoo telah memperpanjang daftar raksasa AS yang telah memberlakukan PHK. Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. ke Alphabet Inc. juga telah merumahkan ribuan pekerja tahun ini. PHK dikatakan sebagai upaya untuk melawan kemerosotan permintaan menyusul tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga.