liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Yahoo PHK 20% Karyawan, Pekan Ini Pecat 1.000 Orang di Lini Iklan

Raksasa teknologi global Yahoo mengumumkan akan memberhentikan lebih dari 20% dari total tenaga kerjanya. Pemutusan hubungan kerja atau PHK tersebut diyakini sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran divisi ad tech miliknya.

“Pemotongan itu akan mempengaruhi hampir 50% tenaga kerja teknologi periklanan Yahoo hingga akhir tahun, termasuk hampir 1.000 pekerja minggu ini,” kata manajemen Yahoo dalam pernyataannya kepada Reuters, Jumat (10/2).

Yahoo adalah perusahaan ekuitas swasta yang dimiliki oleh Apollo Global Management. Hal ini menjelaskan bahwa pengurangan jumlah karyawan akan memungkinkan perusahaan melakukan beberapa penyesuaian. Yahoo berencana untuk mempersempit fokus dan investasinya pada bisnis periklanan intinya yang disebut DSP, atau platform sisi permintaan.

Manajemen lebih lanjut mengatakan bahwa pemotongan dilakukan karena banyak pengiklan yang mengurangi anggaran pemasaran mereka. Alasan yang muncul didasarkan pada respon terhadap tingginya tingkat inflasi dan ketidakpastian dampak resesi.

Pemotongan Yahoo telah memperpanjang daftar raksasa AS yang telah memberlakukan PHK. Sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. ke Alphabet Inc. juga telah merumahkan ribuan pekerja tahun ini. PHK dikatakan sebagai upaya untuk melawan kemerosotan permintaan menyusul tingginya inflasi dan kenaikan suku bunga.