liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Virus Marburg Bikin WHO Rapat Mendadak dengan Ahli Sedunia, Apa Itu?

Virus Marburg mendorong WHO mengadakan pertemuan dengan para ahli dari seluruh dunia pada Selasa (14/2). Tingkat kematian virus ini lebih dari 80%.

Berdasarkan website Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penyakit virus Marburg adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh virus Marburg, yang dapat ditularkan dari kelelawar maupun antar manusia, seperti:

Air liur Keringat Muntah SUSU SpermaFesesKencing Kulit yang terluka MataHidungMulut Dapat menyebar melalui permukaan atau benda yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

“Penyakit ini jarang terjadi tetapi dapat mengakibatkan wabah dengan angka kematian yang besar,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu (19/2).

Virus Marburg milik keluarga filovirus yang berada di keluarga yang sama dengan virus Ebola. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt di Jerman dan di Beograd, Serbia.

Kemudian virus Marburg menyebar ke Angola, DR Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda.

Wabah penyakit virus Marburg telah terjadi di Guinea Khatulistiwa sejak 7 Februari. Satu kasus terkonfirmasi, 16 kasus suspek dan sembilan kematian tercatat pada 13 Februari.

“Sampai saat ini belum pernah ada kasus konfirmasi penyakit virus Marburg yang dilaporkan di Indonesia atau negara tetangga, sehingga risiko masuknya penyakit virus Marburg ke negara ini rendah,” katanya seperti dikutip.

Gejala Virus Marburg

Gejala penyakit virus Marburg biasanya muncul sekitar 2 – 21 hari setelah seseorang terpapar virus Marburg. Berikut beberapa gejala awal yang biasanya muncul:

Demam tinggi, sakit kepala parah, merasa tidak enak badan, nyeri otot

Setelah gejala awal muncul, biasanya pada hari ketiga, orang yang terinfeksi virus Marburg dapat mengalami gejala berupa:

Diare berkepanjangan Sakit perut Mual dan muntah Kemerahan pada kulit yang tidak gatal Mata cekung Badan Sangat lemah Gelisah.

Gejala yang parah biasanya terlihat pada hari kelima dan ketujuh. Gejalanya meliputi pendarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau menstruasi yang berat.

Darah juga bisa terlihat pada muntahan atau tinja.

Virus Marburg Bisa Menjadi Pandemi

Dicky Budiman, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia menilai, virus Marburg berpotensi menjadi wabah baru di masa depan.

“Penyakit virus Marburg merupakan penyakit yang sangat mematikan penyebab demam berdarah, dengan angka kematian lebih dari 80 persen,” kata Dicky seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/2).

“Saat ini tidak ada pengobatan khusus untuk virus Marburg. Wabah jarang terjadi, relatif kecil, tetapi sangat mematikan, dengan tingkat fatalitas kasus antara 25% – 90%,” katanya.

Dicky menyarankan pemerintah Indonesia, bahkan dunia, untuk mulai menerapkan one health approach agar semua manajemen preventif, mulai dari pengembangan vaksin, deteksi dini dan pemberdayaan program kesehatan masyarakat, tidak terlambat untuk diterapkan, meski membutuhkan banyak hal. . uang.

“Apakah ini potensi wabah? Untuk saat ini saya kira belum, tapi sebaliknya, cepat atau lambat, jika strategi pengendalian lemah, vaksin dan obat tidak tersedia, ancamannya akan lebih besar bagi dunia,” kata Dicky.