liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Tuduhan Terhadap Grup Adani Picu Perselisihan Politik di India

Tuduhan penipuan yang dibuat oleh perusahaan riset AS Hindenburg Research terhadap perusahaan milik miliarder India Gautam Adani telah memicu perselisihan politik di India.

Para pemimpin oposisi menghentikan parlemen untuk hari kedua berturut-turut pada hari Jumat, menuntut penyelidikan atas tuduhan tersebut.

Seperti diketahui, firma riset AS itu menuding Grup Adani melakukan manipulasi saham dan penipuan keuangan. Tuduhan ini tertuang dalam laporan yang dikeluarkan Hindenburg pada 24 Januari. Setelah laporan dirilis, saham perusahaan di bawah Grup Adani turun tajam.

Parlemen Menuntut Penyelidikan

Tak hanya anjloknya nilai saham dan valuasi Adani Group yang anjlok hingga Rp 1.660 triliun, skandal itu juga memicu pertikaian politik di India.

Mengutip BBC, Minggu (5/2), pada Jumat pagi sidang kedua majelis parlemen India ditunda, karena para pemimpin oposisi menuntut penyelidikan.

Anggota oposisi India telah menyerukan pembentukan Komite Parlemen Bersama atau panel pengawasan Mahkamah Agung untuk menyelidiki tuduhan terhadap perusahaan, dan risiko bagi investor India dari jatuhnya saham Adani.

Perusahaan Adani Group telah kehilangan US$108 miliar nilai pasar mereka selama beberapa hari terakhir setelah perusahaan investasi yang berbasis di AS Hindenburg Research menerbitkan laporan yang menuduh Grup Adani melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi selama beberapa dekade.

Grup Adani sebelumnya membantah isi laporan Hindenburg, menyebutnya sebagai “serangan terhadap India”. Namun, respon tersebut gagal mencegah jatuhnya saham Adani Group.

Gautam Adani sendiri telah keluar dari daftar 10 orang terkaya di dunia. Menurut daftar miliarder real-time Forbes, Adani saat ini adalah orang terkaya ke-15 di dunia, dengan kekayaan bersih sebesar US$74,7 miliar. Bahkan, hingga pekan lalu ia masih berada di peringkat tiga orang terkaya di dunia.

Sebelumnya, anggota parlemen oposisi juga mengganggu proses parlemen pada hari Kamis, setelah pemberitahuan mereka untuk menangguhkan bisnis untuk membahas masalah Adani ditolak oleh pemerintah.

“Seharusnya juga ada laporan harian tentang penyelidikan atas masalah ini,” kata Mallikarjun Kharge, pemimpin partai oposisi utama.

Kongres juga menuduh pemerintah memaksa Bank Negara India (SBI), bank sektor publik, dan perusahaan asuransi milik negara, Life Insurance Corporation of India (LIC), untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Hal ini dinilai merugikan tabungan masyarakat.

Namun pada hari Jumat, menteri keuangan India Nirmala Sitharaman, mengutip pernyataan sebelumnya yang dibuat oleh SBI dan LIC, mengatakan kepada saluran berita bahwa paparan kedua perusahaan terhadap grup Adani “dalam batas yang diizinkan”.

Dia juga mengatakan bahwa pasar keuangan India “diatur dengan baik” dan kepercayaan investor tidak akan goyah.

Kongres juga telah mengumumkan rencana untuk mengadakan protes nasional di luar kantor perusahaan Grup Adani, bank nasional dan lembaga publik pada hari Senin.

Pemimpin partai KC Venugopal menuduh pemerintah yang dipimpin BJP menggunakan uang rakyat biasa untuk mendukung teman-teman terdekat mereka.

Gautam Adani sendiri dianggap dekat dengan Perdana Menteri Narendra Modi, dan telah lama menghadapi tuduhan dari politisi oposisi bahwa dia mendapat untung dari koneksi politiknya. Namun, tudingan itu dibantah Adani.