Faktor agama rupanya bukan menjadi alasan utama dalam menentukan pemilihan calon presiden pada Pilpres 2024 atau Pilpres 2024. Karakter yang paling diperhitungkan dalam menentukan calon presiden adalah masyarakat.
Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Kurious pada 3 Februari hingga 12 Februari 2023. Sebagai informasi, Kurious merupakan panel survei online yang dikelola oleh Katadata Insight Center (KIC).
Survei dilakukan terhadap 612 responden dengan menggunakan metode Computer Assisted Web Interview (CAWI). Jajak pendapat yang dilakukan sejak 3 Februari hingga 12 Februari itu memiliki margin of error 3,96% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei menemukan empat karakteristik yang menjadi pertimbangan utama responden. Sebanyak 69,6% responden berharap dapat memilih capres dan cawapres yang populis.
Sedangkan 65,7% responden ingin mendapatkan calon presiden yang cerdas. Di bawahnya ada 63,8% responden yang menginginkan calon presiden yang terbukti kinerjanya.
Sedangkan 50,1% responden mengharapkan calon presiden memiliki karakter yang tegas. Selanjutnya, 30,3% responden memilih calon presiden yang beragama.
Dua terbawah adalah 16,8% responden yang menginginkan calon presiden yang santun dan 3,2% untuk calon yang berkarakter daerah.
Sebanyak 65,8 persen menyatakan akan menjadi peserta aktif Pemilu atau Pemilu 2024. Sementara itu, 29 persen responden masih ragu-ragu, sedangkan 5,2 persen responden memutuskan bersikap netral.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memiliki popularitas tinggi sebagai calon presiden yang dinilai mampu menangani isu pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan kesiapan industri digital. Sementara itu, raport Anies Baswedan dan Prabowo Subianto berimbang dalam survei tersebut.
Reporter: Andi M. Arief