Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal puasa atau 1 Ramadan 1444 Hijriah/2023 M jatuh pada Kamis (23/3). Penetapan awal puasa dilakukan setelah diputuskan melalui musyawarah di Gedung Kementerian Agama RI, di Jakarta, Rabu (22/3).
“Sidang Isbat menetapkan 1 Ramadan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis,” kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat memimpin konferensi pers penetapan sidang Isbat, dikutip dari Antara.
Dengan ketentuan tersebut, pada Rabu malam umat Islam di Indonesia dapat melaksanakan Sholat Tarawih. Sidang Isbat dihadiri oleh beberapa perwakilan organisasi keagamaan, astronom dan tamu undangan lainnya.
Berbeda dengan aturan saat wabah Covid-19 melanda Indonesia dua tahun lalu, kini sidang isbat digelar tanpa ada batasan peserta. Pengumuman penetapan dilakukan secara online dan offline. Oleh karena itu, masyarakat dapat menyaksikannya secara langsung melalui tayangan di laman media sosial resmi Kementerian Agama.
Sidang isbat dilaksanakan pada Rabu mulai pukul 17.00 WIB hingga ditutup dengan penetapan awal tahun puasa. Kegiatan diawali dengan penjelasan terbuka mengenai posisi bulan sabit baru berdasarkan data astronomis para ahli.
Kamaruddin menjelaskan, sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil kalkulasi (perhitungan) astronomi dan hasil verifikasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.
Menurut perhitungan, kata Kamaruddin, semua sistem sepakat bahwa ijtima menjelang Ramadhan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Sya’ban 1443 H sekitar pukul 00.23 WIB.
Menurutnya, menurut perhitungan, posisi bulan di Indonesia pada pertemuan isbat awal Ramadhan 1444 H, telah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). .
Pada hari Rabu, ketinggian bulan sabit di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk, antara 6 derajat 46,2 menit hingga 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat hingga 9,54 derajat.