liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Menteri Amerika ‘Ancam’ Diplomat Cina jika Bantu Rusia di Ukraina

Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang mencari sekutu dekat untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap China. Berita itu muncul saat data manufaktur China meroket.

Namun, “sanksi akan dikenakan jika China memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk berperang di Ukraina,” kata empat pejabat AS dan sumber lainnya.

Proposal ini masih dalam tahap awal. Amerika Serikat masih mencari dukungan dari berbagai negara, terutama negara-negara kaya di Group of 7 (G7).

Tidak ada rekomendasi khusus tentang sanksi untuk China. Namun salah satu sumber mengatakan pemerintah ingin menarik terlebih dahulu gagasan sanksi terkoordinasi dan “mengambil denyut nadi” jika China terdeteksi mengirim bantuan ke Rusia dari China.

“(Setelah berdiskusi dengan) G7, saya kira ada realisasi nyata,” kata sumber lain.

Sanksi yang telah diterapkan Amerika Serikat membatasi ekspor perusahaan di China, sehingga mencegah mereka membeli produk seperti semikonduktor.

Tetapi Amerika menghadapi beberapa tantangan dalam menjatuhkan sanksi terhadap China, salah satunya adalah integrasi komprehensifnya ke dalam ekonomi utama Eropa dan Asia. Ini memperumit percakapan.

Sekutu AS dari Jerman hingga Korea Selatan menolak untuk mengisolasi China.

AS dan sekutunya juga mengatakan dalam beberapa pekan terakhir bahwa China siap memberikan senjata ke Rusia. Hal ini dibantah oleh Beijing.

Ajudan Presiden AS Joe Biden tidak memberikan bukti secara terbuka. Namun Amerika telah memperingatkan China secara langsung untuk tidak mendukung Rusia, baik dalam pertemuan antara Biden dengan Presiden China Xi Jinping maupun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan diplomat China Wang Yi.

Seorang pejabat dari negara yang berbicara dengan orang Amerika mengatakan mereka melihat sedikit kemungkinan bahwa China akan memberikan bantuan militer ke Rusia.

Pekan lalu, China mengeluarkan makalah 12 poin yang menyerukan gencatan senjata komprehensif yang ditanggapi dengan skeptis di Barat.

Kabar bahwa Amerika akan menjatuhkan sanksi kepada China datang seiring data manufaktur China yang menunjukkan peningkatan. Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) naik dari 50,1 pada Januari menjadi 52,6 bulan lalu.

Data PMI manufaktur China adalah yang tertinggi sejak April 2012 ketika mencapai 53,5.

PMI non-manufaktur juga naik, dari 54,4 menjadi 56,3. Data tersebut menunjukkan peningkatan tajam yang didukung oleh pulihnya aktivitas jasa dan konstruksi.

Beijing mengatakan data menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam iklim produksi dan bisnis. “Jumlah kegiatan juga meningkat secara signifikan,” kata pemerintah China dikutip CNBC International, Rabu malam (1/3).

Sejumlah ekonom mengatakan hal yang sama. “Ini mencerminkan momentum kuat pemulihan pasca pembukaan kembali (terkait Covid-19),” kata ekonom Citi dalam sebuah catatan.