Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan kembali mendeteksi delapan titik api di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sebelumnya, juga terjadi kebakaran hutan dengan 15 titik api di wilayah yang berbeda, di kabupaten yang sama.
Kedelapan titik panas itu dipantau hari ini, Kamis (23/3), pukul 01.00 hingga 17.00 WITA. Penemuan itu kemudian segera diserahkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik di Provinsi Kalimantan Timur maupun kabupaten masing-masing untuk penanganan lebih lanjut.
“Sebaran titik panas ini sudah kami informasikan kepada pihak terkait agar dapat diambil tindakan lebih lanjut,” kata Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Diyan Novrida seperti dikutip Antara, Kamis (23). /3).
Sehari sebelumnya, Rabu (22/3), pihaknya juga mendeteksi 15 titik panas yang tersebar di tiga kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur. Namun, hot spot tersebut dihapus setelah ditangani oleh pihak terkait.
Sementara itu, delapan titik api yang terpantau hari ini berada di titik koordinat yang berbeda, meski sebagian masih dalam satu kecamatan.
Kedelapan titik api yang terdeteksi hari ini tersebar di dua kabupaten, tiga titik api di Kabupaten Kutai Kartanegara dan lima titik api di Kabupaten Kutai Timur.
Secara rinci, tiga titik api di Kabupaten Kutai Kartanegara tersebar di dua kecamatan, yakni dua titik di Kecamatan Kembang Janggut dan satu titik di Kecamatan Loa Kulu, ketiganya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Kemudian ketiga titik api tersebut berada di Kabupaten Kutai Timur yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bengalon terdapat tiga titik, kemudian Kecamatan Busang dan Kecamatan Sangatta Utara masing-masing satu titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan sedang. .
“Sebenarnya masih musim hujan, tapi kemungkinan beberapa hari ke depan tidak ada hujan berturut-turut di beberapa daerah, sehingga akan mengakibatkan biomassa kering yang kemudian terkena kebakaran lahan dan hutan. karhutla),” kata Diyan.
Karena itu, Diyan mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya kebakaran. Ada beberapa cara, tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak membakar saat mengelola lahan terutama jika ada hutan atau lahan yang mudah terbakar di kawasan tersebut.