Gempa bermagnitudo 7,8 melanda tenggara Turki pada Senin (6/2) pukul 04.17 waktu setempat. Gempa yang dirasakan di Suriah mengakibatkan lebih dari 100 kematian.
Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) mengatakan 76 orang tewas dan 440 luka-luka dalam gempa besar itu. Sementara itu, pihak berwenang Suriah mengatakan 50 orang tewas dalam gempa yang sama.
“76 warga kami di Adana, Adıyaman, Malatya, Kahramanmaras, Gaziantep kehilangan nyawa,” kata pernyataan AFAD dikutip The Guardian, Senin (6/2).
Sedangkan 42 warga Suriah yang tewas berada di wilayah yang dikuasai pemerintah setempat. Sementara itu, delapan korban lainnya berada di utara yang dikuasai faksi pro-Turki.
“42 kematian dan 200 luka-luka dilaporkan di Aleppo, Hama dan Latakia,” kata kantor berita Suriah Sana.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dilaporkan telah bertemu dengan gubernur daerah yang terkena dampak untuk membahas situasi dalam menangani dampak gempa. Ia pun menyampaikan belasungkawa dan mengajak masyarakat untuk bersatu.
“Kami berharap dapat mengatasi bencana ini bersama secepat mungkin,” kata Erdogan di Twitter.
Dalam beberapa foto yang beredar, terlihat beberapa bangunan di Kahramanmaras dan Diyarbakir telah runtuh. Warga di wilayah terdampak juga mengaku belum pernah merasakan gempa sekuat ini.
“Rumah kami terlihat kokoh dari luar tapi ada retakan di dalam. Ada bangunan yang hancur di sekitar saya, ada rumah yang terbakar,” kata seorang warga kota Pazarcik bernama Nihat Altundag.
Dampak gempa ini pun mengundang simpati dunia internasional. Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk mengerahkan bantuan ke daerah yang paling terkena dampak.
“Saya telah menghubungi pejabat Turki untuk memberi tahu bahwa kami siap memberikan bantuan apa pun,” kata Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dalam tweet.